Program Penanaman Satu Juta Mangrove milik PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) kini memainkan peran baru bagi masyarakat pesisir Halmahera, membangun benteng alami terhadap ancaman abrasi dan perubahan iklim.
Pada 1 November 2025, IWIP bersama warga Desa Sil dan Desa Sowoli menanam total 5.000 bibit mangrove hanya dalam satu hari. Desa Sil menerima 3.000 bibit, sementara Desa Sowoli menanam 2.000 bibit secara gotong royong.
Langkah ini bukan sekadar upaya penghijauan, melainkan strategi penguatan kawasan pesisir yang rentan terhadap gelombang tinggi dan abrasi. Mangrove dikenal sebagai “tameng alami” yang mampu meredam hingga 70–90% energi gelombang, sehingga keberadaannya sangat krusial bagi desa-desa pesisir.
Deputy Manager of Marine Affairs IWIP, Fuad Albar, menekankan pentingnya pendekatan mitigasi dalam setiap penanaman.
“Penanaman mangrove ini bukan hanya untuk keindahan atau rehabilitasi. Ini tentang melindungi masyarakat pesisir dari risiko abrasi dan perubahan iklim dalam jangka panjang,” ujarnya.
Kolaborasi dengan tiga warga Desa Sil dan dua warga Desa Sowoli menambah nilai penting program ini. Selain memberdayakan masyarakat, keterlibatan warga memastikan penanaman dilakukan sesuai kondisi lapangan sehingga mangrove dapat tumbuh optimal.
Desa Sowoli menjadi contoh nyata bagaimana mangrove berperan sebagai pelindung alam. Dengan garis pantai berpasir putih yang langsung berhadapan dengan laut terbuka, tambahan ribuan bibit baru akan memperkuat struktur alami pesisir dan mencegah erosi yang sering terjadi saat musim angin timur.
Jasadi Jumat, warga Sowoli yang terlibat dalam program, mengatakan bahwa penanaman ini membawa rasa aman bagi warga.
“Dengan mangrove, kami punya perlindungan tambahan. Dulu ombak sering sampai dekat rumah warga. Sekarang ada harapan pesisir lebih kuat,” katanya.
Kepala Desa Sowoli, Rudi Manan, menyebut bahwa dukungan IWIP mempercepat upaya desa dalam membangun kawasan pesisir yang tangguh.
“Kami sangat terbantu. Program ini membuat garis pantai kami lebih terlindungi,” ungkapnya.
Melalui program penanaman mangrove berkelanjutan, IWIP ingin memastikan bahwa pembangunan industri di Halmahera berjalan seiring dengan ketahanan wilayah, menguatkan alam, melindungi masyarakat, dan membangun masa depan pesisir yang lebih aman.
